Saudaraku, sebagaimana fitrah yang telah ditetapkan Allah kepada kita maka jiwa kita senantiasa menginginkan hasil yang maksimal dari seluruh upaya kita. berjuang dan berusaha sekuat tenaga, melalui trial and error, menghadapi tekanan, berbagai cara kita lakukan sesuai pemahaman kita, tingkat keilmuan kita, dan tentu saja rasa/sikap kebijaksanaan kita.
akhirnya, sampailah kita pada sebuah kesempatan yang Allah berikan, yakni hidayah melalui fitrah nurani, bisikan halus yang benar sehingga kita meyakini bahwasannya sumber penunjang kesuksesan hakiki kita adalah tertunaikannya hak-hak Allah atas makhluknya.maka pelita itupun mulai terlihat pancarannya, dengan semangat kita sambut sinar yang tampak berkelap-kelip itu dengan perhatian kita yang sungguh-sungguh. pelita itupun kian menampakkan sinarnya yang membuat kita semakin yakin bahwasannya sinar ini akan menerangi jalan untuk menuju gerbang kesuksesan hakiki. kini kita merasa bijaksana, bahwa pengorbanan kita menyisihkan sebagian waktu untuk menunaikan hak-hak Allah telah membuat mudah langkah kedepan. hingga akhirnya, kebijaksanaan ini terusik dengan masih tersisanya nilai "kebijaksanaan" yang lain, yang memandang dari sudut pandang dimasa dahulu manakala hidayah ini belum datang, hampir saja sikap ini memadamkan pelita harapan, kita menginginkan cahaya ini bersinar dengan cara menepuknya, tanpa disadari justru inilah sebuah "kebijaksanaan yang sangat tidak bijaksana". diperlukan kesabaran untuk mengajarkan kedisiplinan, dibutuhkan kebijaksanaan untuk menjelaskan sikap-sikap bijaksana...
akhirnya, sampailah kita pada sebuah kesempatan yang Allah berikan, yakni hidayah melalui fitrah nurani, bisikan halus yang benar sehingga kita meyakini bahwasannya sumber penunjang kesuksesan hakiki kita adalah tertunaikannya hak-hak Allah atas makhluknya.maka pelita itupun mulai terlihat pancarannya, dengan semangat kita sambut sinar yang tampak berkelap-kelip itu dengan perhatian kita yang sungguh-sungguh. pelita itupun kian menampakkan sinarnya yang membuat kita semakin yakin bahwasannya sinar ini akan menerangi jalan untuk menuju gerbang kesuksesan hakiki. kini kita merasa bijaksana, bahwa pengorbanan kita menyisihkan sebagian waktu untuk menunaikan hak-hak Allah telah membuat mudah langkah kedepan. hingga akhirnya, kebijaksanaan ini terusik dengan masih tersisanya nilai "kebijaksanaan" yang lain, yang memandang dari sudut pandang dimasa dahulu manakala hidayah ini belum datang, hampir saja sikap ini memadamkan pelita harapan, kita menginginkan cahaya ini bersinar dengan cara menepuknya, tanpa disadari justru inilah sebuah "kebijaksanaan yang sangat tidak bijaksana". diperlukan kesabaran untuk mengajarkan kedisiplinan, dibutuhkan kebijaksanaan untuk menjelaskan sikap-sikap bijaksana...
0 komentar:
Posting Komentar