اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ، وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ، وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ، وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ، فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا، وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا، وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لَا يَخْبُوْا، وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ، وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ، وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَي الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَي وَنِعْمَ النَّصِيْرِ، اَللَّهُمَّ أَمِيْنَ وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَي سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ.
Maksudnya :"Ya
Allah, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui bahawa hati-hati
(orang-orang yang dibayangkan) ini, telah berhimpun di atas dasar kecintaan
terhadapmu, bertemu di atas ketaatan kepada-Mu, bersatu lagi memikul beban
dakwah-Mu. Hati-hati ini telah mengikat persetiaan untuk menolong meninggikan
syariat-Mu. Oleh itu, Ya Allah, Engkau perkukuhkan ikatannya dan Engkau
kekalkan kemesraan mawaddah antara mereka. Tunjukkanlah kepada hati-hati ini
akan jalan yang sebenar serta penuhkanlah piala hati-hati ini akan jalan yang
sebenar serta penuhkanlah piala hati-hati ini dengan cahaya Rabbani-Mu yang
tidak kunjung malap. Lapangkanlah hati sanubari ini dengan keimanan dan
keindahan tawakal kepada-Mu. Hidup suburkanlah hati-hati ini dengan makrifat
(pengenalan yang sebenarnya) tentang-Mu. (Jika Engkau takdirkan kami mati)
maka matikanlah hati-hati ini sebagai para syuhada dalam perjuangan agama-Mu.
Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah
perkenankanlah doa kami".
Kelebihan do'a Robit
KETIGA: Dengan do’a rabithah ini kita memahami bahwa gerakan dakwah adalah jamaah, bukan jam’iyyah, dan syirkah.. Jamaah adalah wadah yang mengumpulkan hati-hati dan fisik anggota dalam waktu yang sama, bahkan pertemuan hati perlu lebih intensif dan tidak boleh terputus dibandingkan denganpertemuan secara fisik dalam pertemuan tanzim maupun yang lain.
Ringkasnya:
Para da’i ilallah dituntut untuk menyatukan saff, beramal dan paling tidak saling mendo’akan agar istiqomah pada jalan Allah serta mendapat taufiq dan rahmat dari Allah SWT demi kejayaan Islam.
Rujukan:
Syarah do’a rabithah, karangan Muhammad Lili Nur Aulia
Kelebihan do'a Robit
Do’a rabitah merupakan sebagian dari risalah Al
–Ma'tsurat , yaitu wirid yang dibaca oleh aktivis dakwah pada pagi dan
petang, baik sebagai rangkaian wazhifah kubra atau sughra. Biasanya
dilakukan secara sendirian atau berjamaah.
Do’a rabitah ini istimewa dibanding dengan doa’-doa’ yang lain. Antaranya :
PERTAMA:
Do’a ini disusun untuk para aktivis dakwah, agar mereka selalu
mengingat prinsip-prinsip perjuangan dengan membaca do’a ini.
KEDUA: Doa’ ini bertujuan mengkonsolidasikan dan menyatukan hati pada aktivis dakwahKETIGA: Dengan do’a rabithah ini kita memahami bahwa gerakan dakwah adalah jamaah, bukan jam’iyyah, dan syirkah.. Jamaah adalah wadah yang mengumpulkan hati-hati dan fisik anggota dalam waktu yang sama, bahkan pertemuan hati perlu lebih intensif dan tidak boleh terputus dibandingkan denganpertemuan secara fisik dalam pertemuan tanzim maupun yang lain.
Jami’yyah artinya organisasi massa, yayasan, partai politik dan sebagainya.
Pertemuan ini umumnya lebih mementingkan pertemuan secara fisik yang
bersifat struktur dan formal, yang kurang memperhatikan pertemuan hati
dan batin. Oleh itu, biasannya boleh terjadi konflik dan pergeseran di
sesama anggota organisasi itu.Sementara syirkah yaitu kegiatan yang merujuk kepada usaha perniagaan atau bisnis.
KEEMPAT:
Dengan do’a rabitah ini kita memahami bahwa dakwah telah menyatukan
para aktivis dari berbagai generasi semenjak ada kegiatan dakwah di
muka bumi ini sehingga hari kiamat.
Ringkasnya:
Para da’i ilallah dituntut untuk menyatukan saff, beramal dan paling tidak saling mendo’akan agar istiqomah pada jalan Allah serta mendapat taufiq dan rahmat dari Allah SWT demi kejayaan Islam.
Rujukan:
Syarah do’a rabithah, karangan Muhammad Lili Nur Aulia
0 komentar:
Posting Komentar