Keutamaan Madinah
















1. Kecintaan Nabi SAW pada Madinah. Nabi bersabda "Jadikanlah kecintaan kami pada Madinah sebagaimana kecintaan kami pada Makkah atau lebih…" HR Bukhari dan Muslim

2. Bahwasanya iman akan kembali ke Madinah, sebagaimana termuat dalam hadits Rasulullah saw “Sesungguhnya iman akan kembali keMadinah sebagaimana kembalinya seekor ular kedalam sarangnya” HR Bukhari dan Muslim

Maksudnya adalah bahwa iman akan menuju keMadinah dan akan kuat berada disana dan kaum muslimin berbondong-bondong menuju Madinah. Pendorong semua itu adalah keimanan dan kecintaan terhadap tempat yang penuh berkah ini, yang telah Allah jadikan sebagai tanah haram.
3. Allah menjadikan kota Madinah sebagai tanah haram (tanah suci) yang aman sebagaimana Allah menjadikan Mekah sebagai tanah haram yang aman.


Nabi saw bersabda “Sesungguhnya Nabi Ibrahim telah menjadikan Mekah sebagai tanah haram, maka sayapun menjadikan Madinah sebagai tanah haram.” (HR Muslim)

Maksud dari pengharaman yang disandarkan kepada Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim adalah untuk menegaskan pengharamannya. Karena pada hakekatnya yang mengharamkan adalah Allah. Dialah yang menjadikan Mekah dan Madinah sebagai tanah haram.



4. Kesucian Kota Madinah
Tatkala nabi saaw menerangkan kesucian (keharaman) kota Madinah, beliau menerangkan pula kedudukannya yang agung serta bahaya berbuat bid’ah didalamnya, beliau bersabda “Kota Madinah adalah tanah haram antara iir dan tsaur. Barangsiapa yang berbuat bid’ah (atau dosa) atau melindungi pelaku bid’ah (atau dosa) maka baginya laknat Allah dan para malaikat serta manusia seluruhnya. Allah tidak menerima darinya amalan wajib maupun sunnahnya” HR Bukhari dan Muslim

5. Nabi saw menamakannya dengan nama “طيبة” (Thayyibah yang artinya baik) dan juga ”طابة” (Thobah yang artinya baik).

Bahkan terdapat keterangan dalam sahih muslim bahwa Allah menamakannya dengan ”طابة” .
Nabi saw bersabda “ Sesungguhnya Allah menamakan kota Madinah ini dengan ”طابة” “ Kedua nama ini berasal dari kalimat “الطيب” yang menunjukkan pada arti baik. Kedua kalimat tersebut digunakan untuk menunjukkan kebaikan dan dimaksudkan untuk sebuah tempat yang penuh kebaikan.


6. Nabi saw menggambarkan bahwa kota Madinah adalah sebuah kota yang memakan kota lain.

Beliau bersabda “Saya dperintahkan menuju sebuah kota yang memakan kota yang lain (maksudnya diperintahkan untuk hijrah kota tersebut yaitu sebuah kota yang memakan kota yang lain) mereka menamakannya kota yatsrib yaitu Madinah.”HR Bukhari dan Muslim

Perkataan Rasulullah saw “memakan kota” ditafsirkan bahwa kota Madinah akan ditolong dan akan mengalahkan kota yang lain. Ditafsirkan juga bahwa kota Madinah akan menghasilkan ghanimah (harta rampasan perang) yand didapat dari jihad fii sabilillah. Ghanimah tersebut akan mengalir kekota Madinah.

Kedua hal ini telah terjadi dan terbukti. Kota Madinah telah mengalahkan kota-kota yang lain, muncul darinya juru dakwah yang memperbaiki keadaan manusia serta para ahli perang yang membawa kemenangan. Mereka mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya dengan izin Allah. sehingga masuklah orang-orang kedalam agama islam. Maka segala kebaikan yang muncul bagi penduduk bumi bersumber dari kota Madinah, yaitu kota Rasulullah saw. Oleh karena itu gelar kota Madinah memakan kota yang lain dibenarkan dengan kenyataan bahwa Madinah diberi pertolongan dalam mengalahkan kota lain, hal itu terbukti pada generasi awal dengan rombongan pertamanya dari kalangan sahabat-sahabat Rasulullah saw dan para khalifah ar rasyidin ra. Begitu pula telah terjadi dihasilkannya ghanimah dan mengalirnya ghanimah tersebut kekota Madinah. Nabi saw pun telah mengabarkan bahwa harta kisra dan kaisar akan diinfakkan dijalan Allah, dan hal itu telah terjadi, harta tersebut didatangkan ke Madinah dan telah dibagi-bagi oleh Umar bin khattab Al faruq ra.

7. Rasulullah saw memrintahkan untuk bersabar atas berat dan kerasnya Madinah.

Beliau bersabda “Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahuinya.”

Hadits ini muncul berkenaan dengan orang-orang yang berfikir untuk berpindah dari medinah kekota lain yang lebih nyaman dan lebih mudah rizkinya serta lebih banyak hartanya, maka nabi pun bersabda bahwa “kota Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahuinya. Tidak ada seorangpun yang meninggalkan Madinah karena tidak menyukainya melainkan Allah akan gantikan dengan orang yang lebih baik darinya. Dan tidak ada seorangpun yang tegar menghadapi berat dan kerasnya Madinah melainkan aku akan menjadi pemberi syafaat atau saksibaginya pada hari kiamat.” HR Muslim

Hadits ini menunjukkan akan keutamaan kota Madinah serta keutamaan bersabar menghadapi berat dan kerasnya Madinah serta kesempitan hidup jika terjadi pada seseorang. Maka janganlah hal itu diadikan sebagai alasan untuk pindah kekota lain demi mendapatkan kenyamanan ataupun keluasan rizki, bahkan yang seharusnya dilakukan adalah bersabar atas apa yang terjadi didalamnya, karena dia telah dijanjikan dengan janji yang agung serta pahala yang banyak dari Allah ta’ala.


8. Nabi saw mendoakan keberkahan untuk Madinah, diantaranya sabda rasulullah saw “Ya Allah, berkahilah kami pada buah – buahan kami, berkahilah kami pada kota kami, berkahilah pada sha’ kami dan berkahilah pada mud kami.” HR Muslim

9. Keluarnya Demam dari kota Madinah. Nabi SAW bersabda: "Saya melihat bagaikan seorang wanita berkulit hitam dengan kepala yang menakutkan (bentuk kepala yang mengerikan) keluar dari kota Madinah, kemudian menetap di Mahi'ah (nama tempat)-yaitu Juhfah-maka akupun menta'wilkannya dengan waba Madinah yang telah pindah kedaerah tersebut". HR Bukhari.

Juhfah adalah nama daerah yang sekarang di jadikan tempat miqad untuk mereka yang datang berhaji/ berumroh dari negara Irak dan sekitarnya.


10. Bahwa kota Madinah tidak dimasuki penyakit thaun dan tidak pula dimasuki oleh Dajjal. Beliau saw bersabda, “Di penjuru Madinah terdapat malaikat. Thaun dan Dajjal tidak bisa memasukinya.” HR Bukhari dan Muslim

11. Didalam kota Madinah terdapatnya dua masjid agung yaitu masjid Rasulullah saw dan masjid quba.

Adapun masjid Rasulullah saw memiliki keutamaan yag diterangkan dalam banyak hadits diantaranya sabda Rasulullah saw “Tidak boleh safar (bepergian jauh; dalam rangka ibadah) kecuali menuju tiga masjid: Masjidil haram, masjid ini(masjid nabawi) dan masjidil Aqsha.”HR Bukhari dan Muslim. Salah satu masjid tersebut terletak di Madinah.
Juga tentang keutamaan sholat didalamnya, yaitu lebih utama dari pada seribu kali sholat ditempat (masjid) lain. Rasulullah saw bersabda “Sholat di masjidku ini lebih baik daripada seribu kali sholat ditempat lain kecuali masjidil haram.” HR Bukhari dan Muslim.

12. Raudhah (Taman)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam. bersabda, “Di antara rumahku dengan mimbarku terletak sebuah raudhah (taman) dari taman-taman surga. Mimbarku itu ada di atas telagaku.”

13. Keutamaan shalat di masjid Quba diganjar pahala umroh, NabiSAW dulu senantiasa mendatangi masjid quba setiap hari sabtu kadang berjalan kaki, kadang berkendaraan dan shalat didalamnya dua rakaat.

14. Di madinah terdapat gunung Uhud, Rasulullah SAW bersabda "Ini gunung yang mencintai kita dan kita mencintainya" HR Bukhari dan Muslim

15. Keutamaan wafat di Madinah. Nabi SAW bersabda: "Barang siapa yang sanggup untuk mati di Madinah maka lakukanlah, sesungguhnya saya akan memberikan syafaat bagi siapa yang mati di Madinah". HR Tirmidzi dan Ibnu Majah

Umar RA berdoa, “Ya Allah, karuniakanlah aku suatu anugerah, yaitu mati syahid di jalan-Mu (yakni dalam membela agama Mu), dan jadikanlah kematianku di negeri Rasul-Mu.” Dan Allah mengabulkan permohonannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Gallery