Sebuah intermezo cerita lain dari kota Nabi. Malam itu kami, saya dan teman sedang mengunjungi sebuah toko buku di pusat kota Madinah. Toko bukunya sama seperti gramedia yang ada di Indonesia. Pengunjungnya ramai, maklum saat itu start weekend malam kamis, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Semuanya sibuk untuk melihat etalase barang yang dipajang. Apakah itu. Yup nda salah lagi aneka smartphone, gadget dan tentu saja laptop yang paling banyak diminati.
Saat itu kami pun sepertinya tersihir dengan the fantastic smartphone. Serius ! Begitulah saat itu, beraneka ragam pertanyaan kami lontarkan kepada sang penjual. Pun dengan di samping kami sibuk memilih another smartphone. Hingga sesuatu yang membuat gendang telingaku menangkap sebuah suara yang dahsyat, meski nda tau artinya. Awalnya mngira dan berpikir,, "dehh orang saudi pedenya menyanyi di toko buku" eh tunggu kaya lagi shalawatan, tapi koq di sini ya..ehmm...pikiranku terganggu, suara apa sih..Tunggu,,ternyata bukan orang saudi, ia orang kita, begitu kata temanku. Ia seorang thullab, mungkin salah satu universitas di Madinah.
Akhirnya orang itu melintas di depan kami dengan suara yang sangat jelas, kami nda berani menengok. Mamnu Ya bint !!. Temanku nyeletuk "mba, masyaALLAH, mba orang itu lagi hafalan quran". Ku fokuskan lagi pendengaranku, "Ya betul subhanallah..dalam keadaan apapun_mengunjungi sebuah toko atau windows shopping_ ia tetap menjaga hafalannya. Tak henti-hentinya kami kagum, sambil menyebut nama ALLAH. Dalam hati aku bergumam ya Rabb, ridhoilah orang itu dan setiap orang yang menjaga ayat-ayat cinta-Mu.
Hanya sebuah selingan. Cerita di atas adalah pandangan biasa di kota Nabi. Di sekitar haram Nabawi, akan kita lihat banyak pemandangan seperti itu. Orang-orang yang duduk di pojok-pojok masjid sedang hafalan al quran. Ataupun seorang gadis kecil yang waktu beberapa waktu lalu kutemui di dalam jama'ah wanita sedang menghafal juz 29. Yang paling dekat, seorang hospital secretary di rumah sakit tempatku bekerja, setiap ia memulai kerja atau mengetik beberapa dokumen lantunan ayat-ayat suci yang ia hafal selalu keluar dari bibirnya. Adalagi, seorang supir taxi yang pernah kami tumpangi taxinya, sedang muroja'ah quran sementara ia sedang menyetir.. Subhanallah..
Dari Abi Hurairah Radiyallahu 'anhu. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al Qur'an mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Al-Qur'an-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam :"Berapa banyak Al Quran yang telah engkau hafal, hai Fulan?" ia menjawab: aku telah menghafal surah ini dan surah ini, serta surah Al-Baqarah. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam kembali bertanya: "Apakah engkau hafal surah Al-Baqarah?" Ia menjawab: Betul. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:"Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!". Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena takut aku tidak dapat menjalankan isinya. Mendengar komentar itu, Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Pelajarilah Al Qur'an dan bacalah, karena perumpamaan orang mempelajari Al Quran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudian dia tidur -dan dalam dirinya terdapat hafalan Al Qur'an- adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh Ibnu Majah secara ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban dalam sahihnya (Al Ihsaam 2126), dan dalam sanadnya ada 'Atha, Maula, Abi Ahmad, yang tidak dinilai terpecaya kecuali Ibnu Hibban).
"Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh". (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata hadits ini hasan sahih).
Dari Abi Hurairah Radiyallahu 'anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda : "Penghafal Al Qur'an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Qur'an akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Qur'an kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al Qur'an memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu: bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia meninalinya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi(1/533).
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Buraidah Al Aslami Radiyallahu 'anhu, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Al Qur'an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Qur'an akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?". Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Qur'an berkata; "saya adalah kawanmu, Al Qur'an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Qur'an tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Qur'an. "Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil). (diriwayatkan oleh Ahmd dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an" (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi).
Mungkin masih banyak lagi hadist yang mengangkat betapa mulainya orang-orang yang menghafalkan al quran. Masya ALLAH, kedudukan penghafal quran sangat mulia di sisi ALLAH subhanahu wata'ala. Jadi, yuks mulai sekarang perbaiki niat, karena itu kunci untuk memulainya. Mari kita niatkan untuk menggapai ridho ALLAH. Selanjutnya luangkan waktu kita, sesibuk apapun untuk menghafal. kalau dirutinkan setelah shalat faerdu minimal satu lembar atau kalo terasa berat setiap shalat fardhu selesai hafal 2-3 ayat. Kalau masih berat juga, mari kita BERISTIGHFAR !! . Kalo mau menghafal sebaiknya tergantung kemampuan masing-masing, jadi kenalilah kemampuan menghafal mu ^_^
sumber :www.nurul-rizqi.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar