Syahadatain_Pentingnya syahadatain (1)

Ahamiyatus Syahadatain
Materi "Tagur Kawan" 25 Mei 2012
Pentingnya syahadat (ahamiyah syahadah) perlu dipahami secara konsep dan aplikasinya, karena dengan bersyahadah seseorang layak menyebut dirinya sebagai muslim, syahadah sebagai pintu bagi masuknya seseorang kedalam Islam. Tingkat pemahaman seorang muslim sangat bergantung kepada kefahamannya terhadap syahadah.
Dengan syahadah sebagai dasar, seorang muslim dapat melakukan perubahan-perubahan individu, keluarga ataupun masyarakat.  terlebih lagi bagi kita yang berprofesi sebagai pendidik. Dalam sejarah nabi dan rasul, syahadah sebagai kalimah yang diperjuangkan dan kalimah inilah yang menggerakkan dakwah nabi dan rasul yang dengan ijin Allah sampai ke negari kita tercinta Indonesia.



أَهَمِّيَّةُ الشَّهَادَتَيْنِ

 (Pentingnya Syahadatain)
Syahadatain adalah rukun Islam yang pertama. Kepentingan syahadah ini kerana syahadah sebagai dasar bagi rukun Islam yang lain dan bagi tiang untuk rukun Iman dan dien. Syahadatain ini menjadi ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Oleh sebab itu, sangat penting menjjaga dan menyuburkan kualitas syahadah dalam kehidupan setiap muslim. Diantara sebab-sebab syahadah penting bagi kehidupan muslim adalah:
  • Pintu masuknya ajaran Islam
  • Intisari ajaran Islam
  • Dasar-dasar perubahan menyeluruh
  • Halkikat dakwah para rasul
  • Keutamaan yang besar 
Mari kita simak pembahasannya dalam uraian berikut :

اَلْمَدْخَلُ إَلَى اْلإِسْلاَمِ
  (pintu masuk ke dalam Islam)

Syarah
  • Sahnya iman seseorang adalah dengan menyebutkan syahadatain, hal ini tentu mudah kita maklumi bahwa ketika seseorang berikrar syahadat, maka telah sah keimanannya. namun ikrar saja tidaklah cukup, langkah selanjutnya adalah berusaha memahami apa yang di ikrarkan untuk kemudian diamalkan karenanya;
  • Kesempurnaan iman seseorang bergantung kepada pemahaman dan pengamalan syahadatain yang diucapkannya. karenanya orang munafik bahkan kafir sekalipun bisa mengucap syahadatain ini, namun kemudian akan jelaslah perbedaan bagi orang yang murni keimanannya disertai pemahaman yang sempurna terhadap ikrar yang ia nyatakan dibanding golongan munafik dan kafir.
  • Syahadatain membedakan manusia kepada muslim dan kafir
  • Pada dasarnya setiap manusia telah bersyahadah Rubbubiyah di alam arwah, tetapi ini saja belum cukup, untuk menjadi muslim mereka harus bersyahadah Uluhiyah dan syahadah Risalah di dunia.
Dalil
  • Hadits: Rasulullah SAW memerintahkan Mu'az bin Jabal untuk mengajarkan dua kalimah syahadah, sebelum pengajaran lainnya
  • Hadits: Pernyataan Rasulullah SAW tentang misi Laailaha illa Llah dan kewajiban manusia untuk menerimanya
  • Q: 47:19, Pentingnya mengerti, memahami, dan melaksanakan syahadatain. Manusia berdosa akibat melalaikan pemahaman dan pelaksanaan syahadatain
  • Q: 37:35, Manusia menjadi kafir karena menyombongkan diri terhadap Laa ilaha illa Llah
  • Q: 7:172, Manusia bersyahadah di alam arwah sehingga fitrah manusia mengakui keesaan Allah. Ini perlu disempurnakan dengan syahadatain sesuai ajaran Islam.



 خَلاَصَةُ تَعَالِيْمِ اْلإِسْلاَم 
 (Intisari Ajaran Islam)  
Syarah
  • Kefahaman muslim terhadap Islam bergantung kepada kefahamannya pada syahadatain. Seluruh ajaran Islam terdapat dalam dua kalimah yang sederhana ini.
  • Ada 3 hal prinsip syahadatain:
    (1) Pernyataan Laa ilaha illa-Allah merupakan penerimaan penghambaan atau ibadah kepada Allah semata.-mata, menafikan selain-Nya dan melaksanakan minhajilLah merupakan ibadah kepada-Nya. 
    (2). Menyebut Muhammad Rasulullah dan menjadikannya tauladan dalam mengikuti MinhajilLah demi kelurusan dan kesempurnaan pengabdian kepada Allah.
    (3). Penghambaan kepada Allah meliputi seluruh aspek kehidupan. secara sempurna (menyeluruh). Ia mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakatnya. tidak boleh memandang Islam hanya dari segi ibadah ritual saja, karena islam mengatur seluruh aspek dalam kehidupan manusia; ekonomi, budaya, politi, pertahanan negara, dan lain sebagainya.
Dalil
  • Q: 2:21, 51:56, Ma'na Laailaha illa-Llah adalah penghambaan kepada Allah. 21:25, Rasul diutus dengan membawa ajaran tauhid.
  • Q: 33:21, Muhammad SAW adalah tauladan dalam setiap aspek kehidupan. 3: 31, aktifitas hidup hendaknya mengikuti ajaran Muhammad SAW.
  • Q: 6:162, Seluruh aktivitas hidup manusia secara individu, masyarakat dan negara mesti ditujukan kepada pengabdian kepada Allah SWT semata, 3: 19, 3:85, 45:18, 6:153, dan Islam adalah satu-satunya syariat yang diridhai Allah. Tidak dapat dicampur dengan syariat lainnya.


    Ahamiyatus Syahadatain
    أَسَاسُ اْلاِنْقِلاَبِ 
     (dasar-dasar perubahan)
     

    Syarah
    • Syahadatain mampu merubah manusia dalam aspek keyakinan, pemikiran, maupun jalan hidupnya. Perubahan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia secara individu atau masyarakat.
    • Ada perbedaan penerimaan syahadatain pada generasi pertama umat Muhammad dengan generasi sekarang. perbedaan tersebut disebabkan kefahaman terhadap makna syahadatain secara bahasa dan pengertian, sikap konsisten terhadap syahadah tersebut dalam pelaksanaan ketika menerima maupun menolak.
    • Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain. Sehingga mereka yang tadinya bodoh menjadi pandai, yang kufur menjadi beriman, yang bergelimang dalam maksiat menjadi taqwa dan abid, yang sesat mendapat hidayah. Masyarakat yang tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di jalan Allah.
    • Syahadatain dapat merubah masyarakat dahulu maka syahadatain pun dapat merubah umat sekarang menjadi baik.
    Dalil
    • Q: 6:122, Penggambaran Allah tentang perubahan yang terjadi pada para sahabat Nabi, yang dahulunya berada dalam kegelapan jahiliyah kemudian berada dalam cahaya Islam yang gemilang.
    • 33:23, Perubahan individu contohnya terjadi pada Mus'ab bin Umair yang sebelum mengikuti dakwah rasul merupakan pemuda yang paling terkenal dengan kehidupan glamour di kota Mekkah tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi pemuda sederhana yang da'i, duta rasul untuk kota Madinah. Kemudian menjadi syuhada Uhud. Saat syahidnya rasulullah membacakan ayat ini.
    • 37:35 - 37, reaksi masyarakat Qurays terhadap kalimah tauhid 85:6 - 10, Reaksi musuh terhadap keimanan kaum mukminin terhadap Allah 18:2, 8:30, Musuh memerangi mereka yang konsisten dengan pernyataan Tauhid.
    • Hadits: Laa ilaaha ilaLlah kalimat yang dibenci penguasa zalim dan kerajaan.
    • Hadits: Mereka yang konsisten dengan syahadatain akan menang dan mereka yang memusuhinya akan kalah dan hancur.
    • Hadits: Janji rasul bahwa kalimah tauhid akan memuliakan kaumnya.

      Semoga kita sebbagai pendidik mampu melandasi aktivitas kita untuk mendidik anak-anak yang menjadi tanggung jawab kita ini dengan landasan yang kokoh yang telah diwariskan kepada kita, amin.
      ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ 
      وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ٣٢
      Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.

     Bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Gallery